22 September 2021

MENGENAL CRUDE COCONUT OIL (CNO) DAN PRODUK TURUNANNYA

Penulis : Fransiska Mayanti

Mojokerto - Crude Coconut Oil (CNO) atau minyak kelapa mentah adalah produk utama yang diproduksi dan dipasarkan oleh PT Indo Oil Perkasa Tbk. Produk ini berasal dari proses pemerasan minyak dari kopra atau daging kelapa segar yang dikeringkan. Proses pembuatan CNO telah melewati tahap uji standar kualitas dan serangkaian tahapan produksi. Tahapan produksi itu mulai dari penggunaan mesin penghancur, proses pemanasan, pemerasan hingga penyaringan. Tujuan penyaringan untuk memurnikan dan membersihkan kotoran yang tidak diinginkan dari minyak yang dihasilkan.

Setelah proses tersebut, produk CNO yang dihasilkan belum bisa dikonsumsi langsung oleh masyarakat karena masih mengandung asam lemak bebas dalam minyak kelapa dengan presentase lebih dari 0.1 persen. Melalui proses pemurnian lebih lanjut dan produksi yang tepat maka bisa menghasilkan produk hasil olahan yang siap dikonsumsi oleh masyarakat. Produk CNO sangat baik digunakan sebagai bahan baku untuk industri pangan maupun non-pangan.

Produk hasil olahan CNO tidak hanya berupa minyak goreng, tetapi bisa menghasilkan banyak produk turunan yang lain. CNO dapat diolah sebagai bahan baku industri oleokimia untuk pembuatan produk sabun dan kosmetik. Diperkaya dengan vitamin serta mineral, minyak kelapa bagus untuk produk kecantikan yang menyehatkan kulit. Minyak kelapa juga membuat sabun menjadi lebih halus dan lembut jika digunakan untuk membersihkan tubuh. Oleh karena itu, minyak kelapa juga cocok untuk pembuatan tabir surya atau lotion.  

Selain itu, minyak kelapa dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk rambut. Kandungan di dalam minyak kelapa dipercaya bisa melembapkan rambut, memperbaiki rambut rusak dan membuat rambut menjadi lebih sehat berkilau. Minyak alami ini bersifat antimikroba dan antijamur sehingga dapat membantu mengobati ketombe yang disebabkan oleh jamur pada kulit kepala dan mencegah kutu rambut.

Di sisi yang lain, CNO bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar biodiesel yang ramah lingkungan. Umumnya CNO sering dipakai oleh industri pangan sebagai bahan dasar memproduksi margarin, mentega putih, minyak goreng kelapa, dan creamer. Pengolahan CNO ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.

“Minyak kelapa juga digunakan sebagai bahan pembuatan es krim. Jadi es krim dengan tekstur halus serta milky itu kemungkinan besar menggunakan minyak kelapa,” ungkap Direktur Utama PT Indo Oil Perkasa Tbk, Johan Widakdo Liem.

CNO menjadi salah satu komoditas minyak nabati yang semakin populer di Indonesia sebagai alternatif dari minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak kedelai. PT Indo Oil Perkasa Tbk tidak hanya memproduksi dan memasarkan CNO atau minyak kelapa mentah. Perseroan juga memproduksi dan memasarkan produk turunan dari CNO, yaitu minyak kelapa murni yang diproses kembali atau disebut Refined Coconut Oil (RBD). Ditambah dengan produksi tepung kopra atau copra meal yaitu sisa atau residu dari hasil ekstraksi produk minyak kelapa.

CNO dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak kelapa yang disebut Refined Coconut Oil (RBD). RBD adalah minyak kelapa mentah yang telah dimurnikan, diputihkan dan dihilangkan baunya. RBD memiliki karakteristik yang berbeda karena adanya proses distilasi bertekanan tinggi sehingga minyak kelapa yang dihasilkan menjadi lebih bening, memiliki rasa hambar dan tidak berbau. Alhasil, mudah digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, kosmetik, dan pengolahan makanan.

Disamping itu, perseroan juga memproduksi tepung kopra atau copra meal. Produk ini berasal dari kopra kering yang diekstraksi menjadi 70 persen minyak kelapa dan 30 persen tepung kopra yang berwarna cokelat saat di masak. Tepung kopra masih mengandung sumber protein sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan baku pakan ternak.

“Sejak berdiri tahun 2016, kami selalu teliti dan mengedepankan kualitas hasil produksi. Seluruh hasil produksi PT Indo Oil Perkasa Tbk sudah melalui pengujian dan quality control yang ketat di laboratorium. Jadi jangan ragu memilih hasil minyak kami,” kata Johan. (fmd)