09 September 2021

MENGINTIP RENCANA PT INDO OIL PERKASA TBK USAI IPO

Penulis : Fransiska Mayanti


Mojokerto - PT Indo Oil Perkasa Tbk (IOP) telah mempersiapkan rencana untuk mengembangkan perseroan pasca resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Senin (6/9). Pada saat debut perdananya, emiten dengan kode ticker OILS ini melesat naik menyentuh batas auto reject atas (ARA) sebesar 24,4%. Saham OILS menjadi Rp 336 per saham dengan volume perdagangan 175,4 juta. Sedangkan nilai transaksi saham di hari pertama sebesar Rp 56,7 miliar. Hal ini menunjukkan adanya respon baik dari publik.

 

Menurut ketentuan bursa, saham dengan rentang harga acuan Rp 200 - Rp 5.000 per saham dapat bergerak naik maksimal 25%. Selama tiga hari berturut-turut, OILS terdaftar sebagai saham pencetak keuntungan tertinggi (top gainers). Pada hari Selasa (7/9), saham OILS melejit 25% ke harga Rp 420 per saham dengan volume perdagangan 207,7 juta dan nilai transaksi Rp 82,8 miliar. Saham OILS kembali menguat 25% ke harga Rp 525 per saham di hari ketiga, Rabu (8/9). Nilai transaksi saham OILS tercatat tinggi yaitu Rp 84,1 miliar dengan volume perdagangan 170 juta.

 

Harga saham emiten produsen dan eksportir minyak terbesar ke-7 di Indonesia itu melambung tinggi dari harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yaitu Rp 270 per saham. Sebagai informasi, OILS melepas sebanyak 150 juta saham baru atau setara dengan 33,04% dari modal disetor penuh. Dari sini, perseroan dapat meraup dana sebesar 40,5 miliar. Melalui dana IPO yang dihimpun, perseroan menggunakannya untuk modal kerja yaitu pembelian bahan baku produksi. Rencananya sebanyak Rp 40 miliar akan digunakan untuk pembelian bahan baku kelapa.

 

Direktur Utama PT Indo Oil Perkasa Tbk, Johan Widakdo Liem mengatakan jika pelaksanaan IPO berdampak positif untuk pengembangan usaha ke depannya. Pelaksanaan IPO ini dinilai dapat meningkatkan kinerja perseroan dalam jangka panjang. Ia berharap dengan IPO maka perseroan dapat mewujudkan visi misinya menjadi produsen dan eksportir minyak kelapa global yang unggul, berwawasan dan terkemuka.

 

“Kami sudah ada rencana yang akan dilakukan pasca IPO yang dibagi menjadi short, medium dan long term project. Semoga kami dapat mewujudkannya, terus berkembang, melakukan terobosan baru dengan menghasilkan produk turunan kelapa yang berkualitas dan bisa ekspansi atau distribusi lebih luas,” ujar Johan.  

 

Produksi utama perseroaan saat ini adalah minyak kelapa dari kopra atau Crude Coconut Oil (CNO) beserta turunannya. Minyak kelapa yang diolah lebih lanjut disebut sebagai RBD Coconut Oil yang baik digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun, kosmetik atau makanan. Kemudian perseroan juga memproduksi bungkil kopra atau copra meal.

 

Setelah IPO, perseroan memiliki kesempatan lebih besar untuk terus melakukan pengembangan dan berinovasi guna mencapai efisiensi maupun peningkatan kapasitas produksi dari pabrik yang dimiliki. Kini pabrik yang berlokasi di Mojokerto mampu menampung kapasitas 4.000 ton bahan baku dengan tangki penyimpanan minyak berkapasitas 500 ton dan penyimpanan tepung kopra sebesar 3.000 ton. Setiap hari perseroan dapat memproduksi 100 ton CNO per hari atau setara dengan 150 ton kopra per hari.

 

Guna mendukung rencana ekspansi penjualan dan penambahan saluran distribusi, perseroan ingin meningkatkan kapasitas penyimpanan produksi hingga 2 kali lipat. Ini adalah short term project perseroan,” terangnya.

 

Disamping itu, perseroan juga memiliki rencana medium term project. Perseroan ingin membuat sebuah processing baru yang akan mengekstrak kembali bungkil kopra untuk dijadikan minyak. Hal itu disebabkan karena masih ada kandungan minyak sebesar 10% pada bungkil kopra yang dapat diambil lagi sebanyak 9% untuk diekstrak menjadi minyak. Ada selisih harga cukup signifikan antara minyak dan bungkil kopra. Rencana ini merupakan langkah perseroan untuk mendapat ekstra margin atau profit. Sedangkan rencana long term project, perseroan akan memproduksi minyak goreng sendiri sehingga penjualan tidak hanya Business to Business (B2B) tetapi juga Business to Customer (B2C).

 

Selain itu, efisiensi yang sedang dilakukan perseroan adalah melakukan inovasi pada proses penyimpanan. Bahan baku kopra yang disimpan akan diubah menjadi minyak curah. Tujuannya untuk mengoptimalkan ruang penyimpanan karena bahan baku cair lebih meminimalisir ruang dibandingkan bahan baku padat. PT Indo Oil Perkasa Tbk juga terus melakukan riset untuk mengoptimalkan infrastruktur dari proses pendukung produksi. Perseroan telah berhasil menyederhanakan Standard Operating Procedure (SOP) untuk proses dari penerimaan bahan baku sampai menjadi produk akhir. (fmd)


  Berita Terkait


09 Sep 2021

Alami kebakaran, OILS tetap optimis target produksi tetap tercapai

Siaran Pers

Jakarta – PT Indo Oil Perkasa Tbk atau emiten pengekspor minyak... Baca lebih lanjut


09 Sep 2021

SUDAH AMANKAH PRODUK MINYAK KELAPA ANDA?

Siaran Pers

Mojokerto – Minyak kelapa memiliki beragam manfaat yang baik... Baca lebih lanjut


09 Sep 2021

TAMBAH SALURAN DISTRIBUSI KE LUAR NEGERI, PT INDO OIL PERKASA TBK EKSPOR PRODUK KE BANGLADESH

Siaran Pers

Mojokerto – PT Indo Oil Perkasa Tbk (IOP) terus melebarkan... Baca lebih lanjut


09 Sep 2021

MENGENAL CRUDE COCONUT OIL (CNO) DAN PRODUK TURUNANNYA

Siaran Pers

Mojokerto - Crude Coconut Oil (CNO) atau minyak kelapa mentah adalah... Baca lebih lanjut


09 Sep 2021

MENGINTIP RENCANA PT INDO OIL PERKASA TBK USAI IPO

Siaran Pers

Mojokerto - PT Indo Oil Perkasa Tbk (IOP) telah mempersiapkan rencana... Baca lebih lanjut


09 Sep 2021

PT INDO OIL PERKASA TBK RESMI MELANTAI DI BURSA EFEK INDONESIA

Siaran Pers

Mojokerto – Produsen dan eksportir minyak kelapa, PT Indo Oil... Baca lebih lanjut